Minggu, 19 Juni 2011

Kwalitas Kepemimpinan dan Pengkebirian Dunia Pendidikan Kita

A nation which has forgotten the quality of courage which in the past has been brought to public life is not as likely to insist upon or regard that quality in its chosen leaders today”. 

Kutipan di atas adalah sebuah kalimat terkenal yang pernah diutarakan presiden Amerika Serikat ke 35 John F. Kennedy. Bagaimanakah anda akan menterjemahkan pernyataan di atas dengan menghubungkannya dengan keadaan negara Indonesia saat ini?

Saya menterjemahkannya demikian: “jika sebuah bangsa telah melupakan suatu kwalitas kepemimpinan yang di masa lampau sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-harinya, maka di jaman sekarang bangsa itu tidak akan mengharapkan kwalitas yang sama pada pemimpin-pemimpin yang mereka pilih”.

Selasa, 24 Mei 2011

Ketertiban Umum Dimulai dengan Cara Kita Meletakkan Sendal Jepit Kita?

Siapa yang tidak senang dengan kata-kata “Keteraturan dan Ketertiban Umum”? Saya rasa setiap orang pasti senang mendengar kedua istilah itu. Namun dalam kehidupan nyata, apakah kedua hal itu ada dalam masyarakat kita? Keteraturan dan Ketertiban Umum adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, karena itu menyangkut keselamatan kita bersama, keamanan, kenyamanan, keefektifan kerja dan sebagainya; namun sayangnya pada kenyataannya keduanya belum ada.

Rabu, 18 Mei 2011

13 Tahun Reformasi: Masihkah Ada Harapan Kesejahteraan Rakyat itu?

Adakah rakyat Indonesia mempercayai Pemerintah bahwa pemerintahnya adalah sekelompok orang yang bekerja untuk mewujudkan Kesejahteraan Rakyat?

Jika saya ditanyai pertanyaan di atas, jawaban saya adalah: saya tidak mempercayai Pemerintah Indonesia yang sekarang ini. Lihat saja para pejabat yang berwenang, jika ditanyai pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu kasus/kejadian yang merugikan negara seperti kasus korupsi, kerusuhan, kecelakaan, skandal keuangan, penyelewengan dana, studi banding ke luar-negeri, rencana pembangunan gedung kantor dll, jawaban mereka selalu terkesan membela diri, mengelak, melimpahkan kesalahan pada orang lain, tidak mau mengakui kesalahan (apa lagi kekurangannya), asal beralasan dan tidak menyelesaikan masalah.

Minggu, 08 Mei 2011

Berkat Hamzah Saya Tidak Gagap Lagi

Raja juga bisa Gagap
Beberapa waktu yang lalu saya menikmati menonton sebuah filem yang luar biasa bagusnya berjudul “the King’s Speech”. Filem yang sempat memperoleh 12 nominasi dan memenangkan 4 kategori di Academy Award di awal tahun 2011 ini, mengisahkan tentang Raja George ke VI yang berjuang melawan suatu masalah besar dari dalam dirinya yaitu kegagapannya.

Dilatarbelakangi kejadian cerita pada awal mula Perang Dunia ke II, Pangeran Albert dinobatkan sebagai raja Britania Raya dengan gelar George ke VI setelah kematian ayahnya George ke V. Tugas pertamanya sebagai raja adalah membacakan pidato yang akan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia melalui radio yang berisikan pernyataan perang Britania Raya dengan Jerman.

Senin, 21 Februari 2011

Antara Aku, Kau, Menyanyi dan Meruntuhkan Tugu Monas

Katakanlah kehendak anda dengan MAKSUD, kalau tidak yang anda keluarkan dari mulut anda tak akan berbobot dan mungkin saja menjadi bunyi tanpa arti. Yang saya maksudkan dengan MAKSUD adalah dorongan dari dalam hati yang perlu anda keluarkan dari dalam sana dengan cara sedemikian rupa supaya orang yang anda tuju dapat menangkap Maksud sesuai seperti apa yang anda rasakan (dengan kata lain: membuat orang lain merasakan apa yang anda rasakan). Jika Maksud itu tidak sanggup anda keluarkan dengan sempurna maka ia akan membuat diri anda seperti ditekan beban yang amat berat yang anda bawa kemanapun anda pergi.

Rabu, 22 Desember 2010

Ketika Ayahku Sendiripun Menyuruhku Korupsi

Saya melewatkan masa akil-balik saya di sebuah kota kecil di Sumatra Utara. Seperti remaja pada umumnya pada masa itu kami yakin bahwa semakin banyak fasilitas semakin mudah rasanya menjalani hidup. Apalagi bicara soal mobilitas, lengkap sudah rasanya kalau saya mempunyai kendaraan sendiri, karena saya bisa pergi kemana-mana dengan teman-teman dengan penuh percaya diri dan bergaya. Terlebih dari itu, soal mendapatkan teman cewek, gampang. Kami di daerah sana mengistilahkan kendaraan itu ‘pelet Jepang’, yaitu kendaraan (roda dua maupun empat) buatan Jepang (karna hampir semua buatan Jepang adanya) yang kalau dikendarai bisa dengan gampang ajak teman cewek raon-raon (jalan-jalan).